Selasa, 21 Oktober 2008

SERPIHAN SERPIHAN KECIL

(oleh: Pong)



Lama juga tidak merenung tentang HMI. Organisasi yg ikut serta membentuk saya (saya menghindari kata2 membesarkan karena memang saya tidak besar) menjadi Pong sekarang ini.

Kemarin teman2 pengurus berkenan berkunjung ke tempat tinggal saya di Bekasi. Satu yg saya masih ingat adalah Ino satunya lagi saya lupa namanya (maaf, bukannya saya mengecilkan anda, selain karena saya tidak besar, juga karena saya tidak bisa membuat anda jadi turun berat badan). Saya masih ingat Ino karena 2x dia berkunjung. (jangan tanya: Berarti harus min. 2x berkunjung????)

Sebagai kader HMI, maaf kalau saya masih menganggap sebagai kader dan tidak pernah merasa mantan, ada sekian unek-unek yang saya sampaikan lewat Diskusi Menjelang Tidur, yang insya Allah tidak bermaksud menggurui. Dari mulai rencana pembuatan Database Alumni, Temu kangen alumni (tapi terus terang saya tidak kangen alumni, saya lebih kangen teman2 aktifis yang BERJUANG&MENGABDI), sampai pada topik pemanfaatan teknologi: video ! silahkan tanya Ino jika ingin lebih lengkap. Tapi kali ini, saya ingin share tentang Perkaderan.

Sekian tahun saya tidak mengikuti perkembangan teman2 di komfis, tapi sebagai kader yang lama berkecimpung di lembaga perkaderan (lembaga kelas dua, karena faktanya temn2 lebih bergairah di jabatan struktur ekskutif HMI) saya masih mengidamkan kader HMI yang benar2 MEMAHAMI, MENGHAYATI DAN MENGAMALKAN NIK dan NDP (istilah di zaman saya, skr sdh berubah??). yaitu filosofi kader sbg insan Pengabdi, selain akademis dan pencipta. Zaman saya, banyak yang salah memahami insan pengabdi ini, karena bagi kami waktu itu, insan pengabdi berarti setelah kita lulus kuliah dan terjun di dunia praktis. Itu SALAH TOTAL !! Bukankah A’a Gym bilang: Mulailah dari diri sendiri, dari yg kecil2, dan dari SEKARANG ! banyak yg bisa teman2 lakukan utk mengamalkannya, bisa dengan membuat RT, RW atau desa binaan. Mulai dari pendidikan, kesehatan, ketrampilan, dll. Atau kenapa tidak mencontoh Dik Doang, bikin sekolah alam bagi anak2 lingkungan kom, dengan dimodifikasi sedikit. Atau hal lain yang bisa kalian gali potensinya dari lingkungan sekitar. Ingat, mereka adalah “rakyat” yg sering kalian catut namanya ketika demo. Jgn jd pahlawan kemalaman yg gembar gembor demi rakyat sementara disekitar kalian tidak berbuat apa-apa. Cuma ritual 1x setahun: Baksos Idul Adha. Itu namanya Munafik Berjama’ah. Buka puasa on the road, okelah itu bagus (sedikit ngartis). Tapi banyak yg bisa dilakukan selain itu. Berilah kail jangan umpan. Ajarilah mereka utk keluar dari Comfort Zone (zona nyaman). Atau jangan2 kalian yg berada di comfort zone? Bermimpilah yg besar!!! karena dengan bermimpi kalian akan mewujudkan hal besar ! Bukankah Mars HMI (semoga tdk tertukar dg Himne HMI) baris terakhir bebunyi: Tuk Islam HMI berjuang ?!! atau skr sdh diganti: tuk Uang, tuk Kursi, dan tuk-tuk yg lain? Lalu, apakah HMI akan jadi organisasi gerakan?? Peduli setan dengan label gerakan kek, puteran kek, loncat-loncatan kek. Yg penting hasilnya. Justru dengan ini kalian akan mengeliminir pengaruh kiri/sosialis dari organisasi gerakan semacam itu ke masy. (Jangan salah: Kaum Komunis Telah Bangkit!) Karena hanya dengan melakukan itu kalian akan: 1. lebih memahami dan mengasah empati thd problem riil masy. 2. belajar menjadi pemimpin masy. 3. membantu masy. 4. menjadikan anda pribadi yang kuat, utk kelak menghadapi dunia kerja/dunia nyata. Selain tentunya niat utamanya adalah LiLlahi ta’ala. Lalu, bagaimana dengan SDMM nya? (Sumber Daya Manusia dan Money). Minta supervisi/guidance dari alumni, dan support dana juga insya Allah akan mengalir dengan sendirinya….

Semua itu sekaligus juga untuk menghindari pembelokan arah pengertian insan pengabdi. Mengabdi utk siapa? Kekuasaan? Uang? Gengsi/status? (semoga tidak ada alumni yang merasa dicemarkan…).

Insan akademis: Itu urusan kalian ya…

Insan pencipta: Menciptakan apa? kekayaan pribadi? Onar?

Galilah nilai2 luhur kitab suci HMI itu, karena HMI sejati adalah orang yg mampu mengamalkan Nilai2 tsb. Bukan yg jadi Ketum, Sekum, Kabid, dll…..

Semoga menjadi perdebatan yg bermanfaat. Salam HMI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberikan Komentar