Minggu, 15 Januari 2012

“W A R U N G I L M U”


Suatu hari ketika panas terik pada siang ini begitu banyak enegi yang terserap hingga kebingungan serta pikiran yang sulit dilakukan untuk menebus sebuah perbuatan untuk meyakini bahwa hari ini saya dapat menaklukan seegala keraguan. Namun, dengan kepastian saya putuskan untuk beranjak dari tempatku untuk meluncur kesebuah warung dengan perut lapar dan akhirnya saya menempatkan diri di sebuah warung kecil di pinggiran kota yang penuh ilmu. Dan kenapa saya menyebutkan warung itu ada diantara kota yang penuh ilmu, karena warung tersebut terletak di dekat salah satu perguruan  tinggi negeri di jember. Itu sekilas  tempat warung yang saya datangi hari ini. Anehnya meski saya sering lewat di depan warung bahkan saya sering juga mampir untuk menyempatkan diri seperti hal nya untuk sekedar makan, minum , dan sejenisya yang mendukung untuk nongkrong, baru kali ini saya sadar mencoba menuliskan sebuah luapan pikiran dan sedikit menceritakan tentang apa yang saya alami ketika saya berada di warung istimewa ini .
 
 Kenapa saya berani mengungkapkan bahwa warung ini adalah warung istemewa karena menurut  beberapa kawan saya, bahwa warung ini telah melahirkan banyak orang - orang besar seperti aktivis pada zaman nya sampai orang – orang tersebut bisa menemukan jatidiri mereka. Namun kalian jangan salah presepsi karena warung ini bukanlah warung yang megah bahkan warung ini bukan sebuah lembaga maupun tempat untuk belajar secara formal tetapi warung ini memang benar – benar  warung sederhana . warung itu banyak kunjungan dari berbagai macam orang, dari masing – masing orang itu memiliki kelebihan dan pengalaman masing – masing, hingga saya berasumsi  “ bahwa warung yang saya singgahi hari ini bukan warung biasa tapi sangat luar biasa “ .
            Memang dari  sisi kondisi fisik bangunan warung itu tidak jauh beda dengan warung lainya namun yang berbuat berbeda adalah orang – orang yang datang di warung itu. Sangat luar biasa saya lihat segala aktifitas yang saya saksikan begitu banyak pikiran serta uraian kata – kata yang penuh arti dari obrolan – obrolan kecil yang sebenarnya memberikan makna yang sangat besar ( diskusi ).
            Di sela – sela aku menulis cerita dalam sebuah buku kuning, saya melihat dari arah timur datang sesosok pemuda yang membawa tas di punggungnya, dia langsung memberikan energy positif dengan senyuman yang khas untuk diberikan pada saat bertemu dengan saya. Namun sela beberapa detik pemuda itu bertanya kepada saya “ ngano apa ben lek, bik noles apa  be’en lek” artinya lagi apa kamu sekarang dik, menulis apa sekarang….. nah ini adalah sapaan  pertama yang memaksa diriku untuk berbicara dan berhenti menulis. Saya merasakan bahwa suasana warung disini sangatlah harmonis.
Dengan aktivitas itulah sering di alami oleh siapapun yang datang di warung  itu seperti sapaan yang saya terima pada hari ini adalah salah satu bentuk suasana yang menggambarkan keharmonisan dalam warung sederhana ini. Tidak hanya itu banyak aktivitas lainya seperti gurau bersama, main catur, hingga berdiskusi itulah sedikit gambarannya suasana di warung pada saat saya menemukan inspirasi untuk menulis kisah ini, dan banyak aktivitas lainya yang masih belum saya ketahui karena saya di warung ini masih belum tau banyak tentang warung sederhana ini namun dengan sedikit pengetahuan saya tentang warung ini saya sudah mendapatkan titik penting yang sangat bearti bagi saya  memang kadang manusia tidak bisa berfikiran sama namun hari ini saya merasakan bahwa saya benar -  benar mendapatkan pengalaman pertama yaitu menulis warung sederhana ini. Ini manfaat dari diri saya mungkin manfaat lainya juga bisa dirasakan oleh kawan – kwan yang lainya.   
Anehnya lagi! Warung itu mempunyai julukan yang sangat tidak asing  saya dengar setiap harinya , warung itu benar – benar bernama WARUNG MAK – NO! hehehe saya sempat bingung memberikan judul tentang tulisan saya kali ini sebelumnya saya tidak pernah bingung ketika saya menulis sesuatu dan memberi judul dan kali ini saya di bingungkan dengan judul Tulisan saya ini. Kenapa saya bingung karena saya tidak memiliki sumber yang jelas terkait warung itu setelah sekian banyak kawan saya akhirnya dari ucapan – ucapan kawan saya dan dia juga berkali kali menyebutkan “ IYA WARUNG ITU MEMANG WARUNGNYA MAK – NO “ nah saya rasa ini cocok untuk judul tulisan saya hari ini. Setelah saya mencoba basa – basi dengan logikaku akhirnya saya mencoba mendekati mak No di warung saya sedikit berdialok kecil. Sebelumnya saya penasaran dengan nenek yang satu ini dia berpenampilan sederhana namun dengan kesederhanaan dia hingga orang yang disekitarnya merasakan kenyamanannya.
            Sebenarnya saya sudah menulis banyak tentang ini namun karna mati listrik yang bikin tulisan saya kehapus semua padahal tulisan saya sebelumnya sudah cukup banyak dan lengkap namun bagi saya tidak ada halangan untuk menulis sebuah karya yang jujur. Beginilah ujian bagi orang yang ingin menulis sebuah karya tapi saya sekarang akan tetap berusaha meski ada satu ulasan yang mengatakan bahwa “penulis itu harus menggunakan etika” (Thomas L. Friedman),  namun saya membantah ulasan itu karna saya yakin bahwa ketika sesorang ingin membuat sebuah karya maka tidak ada batasannya. Dari crita saya hari ini saya menemukan titik penting yang harus saya perhatikan bahwa dengan kesederhanaan seperti mak –No kita patut menghargai bahwa sosok mak – No yang begitu sederhana namun nenek itu bisa memeberikan dampak luarbiasa terhadap apa yang dia tekuni. Ternyata ketika kesumgguhan serta kejujuran kita sebagai kesibukan sehari – hari maka kebaikan itu akan menghampiri kita meski dengan kesungguhan yang penuh perjuangan.
Mungkin ini ceritaku hari ini tentang warung M’- NO Saya yakin suatu hari nanti saya akan melanjutkan cerita ini saya akan mencari kesempatan yang sama seperti hari ini dan akan mengkaji kesempatan yang akan datang untuk yang lebih baik.
Pesan: untuk semua pelanggan dan pengunjung Mak No
M A K   N O
M = Mahasiswa
A= Akademis
K = Kritis

N = Nasionalis
O = Organisatoris

Mahasiswa harus mempunyai prestasi AKADEMIS yang baik, selalu berpikir KRITIS, dan cinta kepada tanah air (NASIONALIS). Demi mewujudkan itu semua maka semua mahasiswa disarankan untuk melakukan proses di ORGANISASI .

Foto 2298.jpg

  *) Wibi Asto Bangun - Kader HMI Komfis Angkatan 2010 sekaligus menjabat Sebagai Divisi Public Relation HIMAKES (Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial) Universitas Jember dan juga tercatat sebagai President Schoool of Democracy Divisi Malang
 


                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberikan Komentar